Genres: Drama, Romance; Director:
Ang Lee; Writers: Annie Proulx (short story), Larry McMurtry (screenplay); Stars:
Heath Ledger, Jake Gyllenhaal, Anne Hathway, Michelle Williams; Release Date: 13 January 2006 (USA); Duration: 134 min; Language: English; Budget: $14,000,000
It was a friendship, that became a secret..
There aren't places, we can run
There are lies, we have to tell
There are truths, we can't deny
Di pegunungan yang sunyi, dua koboi tinggal sendirian bersama ribuan domba selama musim panas. Bermula dari persahabatan yang terjalin secara alamiah antara Ennis Del Mar dan Jack Twist, terdapat sebuah hasrat yang tak dapat dielakkan oleh keduanya. Bagai dihantam ribuan palu ke ulu hati begitu terhujamnya Ennis dan Jack menyadari bahwa keduanya secara tak sengaja saling jatuh cinta dan memiliki hasrat seksual di antara keduanya. Ennis yang dihantui oleh kisah tragis yang terjadi di lingkungannya semasa ia kecil, memastikan Jack untuk mengetahui dan mengingat kejadian tersebut. Ennis meyakini bahwa selangkah saja mereka berdua berbuat kesalahan, maka Jack akan berakhir seperti jasad mati seorang homoseksual yang disiksa secara kejam oleh orang-orang yang tak menyukainya, persis seperti yang ia pernah lihat bersama kakak dan ayahnya.
Film ini bukan seperti film hebat lainnya yang menyelipkan sebuah pesan di dalamnya. Namun film ini ditayangkan seperti nyata menggiring penonton masuk turut merasakan lika-liku kehidupan dua koboi yang saling dilanda cinta terlarang ini terpaksa menjalani kehidupan normal dan dalam berbagai cara mengelak satu-satunya hasrat yang membuat mereka begitu menggelora. Satu-satunya pilihan yang Ennis dan Jack punya ialah, hidup dengan keluarga dan pekerjaan masing-masing, dan bereuni kembali untuk sekali atau dua kali dalam setahun ke tempat di mana kenangan akan mereka berdua tertoreh.
Yang membuat film ini sangat hidup ialah, Ang Lee menampilkan pemandangan-pemandangan yang sangat indah dimana cinta terlarang antara kedua koboi ini terjalin dan diisi pula dengan lantunan soundtrack yang membuat alur kisah cinta terlarang ini semakin memuai. Dan yang menakjubkan dari film ini, Brokeback Mountain bukan sejenis film yang tergesah-gesah menggelindingkan penontonnya ke akhir cerita untuk segera menemukan titik klimaksnya. Film ini tak akan rusak citra rasanya apabila telah terungkap akhir ceritanya. Ang Lee menggiring penonton untuk memahami setiap gejolak yang terjadi pada setiap scene. Karakter Ennis dan Jack akan merangkak masuk ke dalam vena pada tiap detik kesunyian yang kita resapi pada film ini.
Film ini bukan seperti film hebat lainnya yang menyelipkan sebuah pesan di dalamnya. Namun film ini ditayangkan seperti nyata menggiring penonton masuk turut merasakan lika-liku kehidupan dua koboi yang saling dilanda cinta terlarang ini terpaksa menjalani kehidupan normal dan dalam berbagai cara mengelak satu-satunya hasrat yang membuat mereka begitu menggelora. Satu-satunya pilihan yang Ennis dan Jack punya ialah, hidup dengan keluarga dan pekerjaan masing-masing, dan bereuni kembali untuk sekali atau dua kali dalam setahun ke tempat di mana kenangan akan mereka berdua tertoreh.
Later the dozy embrace solidified in his memory as the single moment of artless, charmed happiness in their separate and difficult lives. Nothing marred it, even the knowledge that Ennis would not then embrace him face to face because he did not want to see nor feel that it was Jack he held. And maybe, he thought, they'd never got much farther than that.
Annie Proulx - Brokeback Mountain
Yang membuat film ini sangat hidup ialah, Ang Lee menampilkan pemandangan-pemandangan yang sangat indah dimana cinta terlarang antara kedua koboi ini terjalin dan diisi pula dengan lantunan soundtrack yang membuat alur kisah cinta terlarang ini semakin memuai. Dan yang menakjubkan dari film ini, Brokeback Mountain bukan sejenis film yang tergesah-gesah menggelindingkan penontonnya ke akhir cerita untuk segera menemukan titik klimaksnya. Film ini tak akan rusak citra rasanya apabila telah terungkap akhir ceritanya. Ang Lee menggiring penonton untuk memahami setiap gejolak yang terjadi pada setiap scene. Karakter Ennis dan Jack akan merangkak masuk ke dalam vena pada tiap detik kesunyian yang kita resapi pada film ini.
Brokeback Mountain meraih banyak penghargaan dan menuai banyak kritik. Film yang diadaptasi dari sebuah cerita fiksi pendek yang dipublikasi oleh The New Yorker ini sempat disesali oleh penulisnya sendiri, yaitu Annie Proulx, karena karakter Ennis dan Jack telah memberikan dampak besar bagi sosial. Annie Proulx memenangkan National Magazine Awards atas cerita fiksi pendeknya ini yang dikarang berdasarkan penghayatannya yang panjang akan kejadian nyata yang terjadi pada lingkungannya sendiri. Annie Proulx membutuhkan waktu enam tahun untuk dapat menyelesaikan cerita fiksi pendeknya ini dengan menghidupkan karakter Ennis dan Jack di kehidupannya sehari-hari.
Film ini ditutup dengan helai kemeja milik Ennis dan Jack yang digantung menjadi satu dengan didampingi postcard yang menampilkan pemandangan pegunungan. Ennis menitikkan air mata terkenang kembali akan kisah pahitnya bersama pria di masa lalunya yang terkubur di kedua kemeja itu. Untuk janji yang tak pernah Ennis ikrarkan pada Jack, Ennis mengucapkan "Jack, I swear" pada sehelai baju yang biasa dikenakan Jack selama menggembala domba dengannya.
Film ini ditutup dengan helai kemeja milik Ennis dan Jack yang digantung menjadi satu dengan didampingi postcard yang menampilkan pemandangan pegunungan. Ennis menitikkan air mata terkenang kembali akan kisah pahitnya bersama pria di masa lalunya yang terkubur di kedua kemeja itu. Untuk janji yang tak pernah Ennis ikrarkan pada Jack, Ennis mengucapkan "Jack, I swear" pada sehelai baju yang biasa dikenakan Jack selama menggembala domba dengannya.