Kamis, 18 Mei 2017

Temen Ghaib

Sebut aja dia Bunga. Padahal lakik, tapi nggak papah lah kan kadang dia suka agak mentel gayaknya.

Paling males punya temen kayak gini, diajak jalan rame-rame langsung iyak aja tapi selalu sendiri ke tempat meeting point dan selalu nggak bisa dihubungin kalo ada perubahan rencana. Tapi nanti tiba-tiba orangnya muncul.

Sending sms
Bro, kita jalan jam 11 aja lah, jangan jam 10

Bunga nggak bales, gue telponin nggak diangkat. MALES. Otak udah babak belur dan jam 9 mlm di malem minggu ini gue mau bobo sejaaam ajaaa. Ah bodo gue tinggal tidur aja.

Nggak tenang, dan gue pun kebangun.

"Lo dimana? Gue udah nyampe nih," sms dari Bunga.

Gue melongok ke luar jendela dari lantai 3.

"Oiii tunggu gue lah lima menit"

Great. Gue belom mandi dan packing apa apa buat 2 hari di P. Seribu. Gue cekikikan inget kata-kata lima menit. Hellooooww, friend, you have to know the art of to wait. Sapa suruh nggak bisa dihubungin.

"Lo gilak yak, gue nunggu lo setengah jam."

"Heh, cuma 20 menit ya."

"Gue digigitin nyamuk gara-gara nunggu lo."

"Sapa suruh lo nggak bisa dihubungin"

"Gue tuh menghargai waktu, gue tepat waktu," katanya sebelum gue muntahin.

"Bodo. Makanya handphone pantengin dong."

"Lo ada antimo nggak, gue digigitin nyamuk nih gatel bgt," sambil garuk-garuk.

"Nggak ada. Adanya fresh care nih."

"Lo gilak ya orang digigit nyamuk malah dikasih fresh care."

"Lo lebih gila, apa hubungannya antimo ama digigit nyamuk."

Karena gue ini sangat menghargai artinya kesehatan, sehat itu MAHAAALL. Demi menghindari penyakit darah tinggi, si Bunga gue pecat dari data pertemanan untuk selama-lamanya.

*END*

Kenyang Pencitraan

Abis makan soto campur.

"Ver, perut gue sakit banget. Perut lo sakit nggak?," ini bukan acting.

"Nggak. Kenapa MisOk, kok bisa sakit perut?," ini si kayaknya acting pura pura care atau sekedar basa basi respon aja.

"Lo bener nggak sakit perut Ver? Tapi abis soto campurnya?"

"Abis," dengan bangga dan gembiranya seakan akan gue nggak tau kalo makannya emang banyak dan selalu abis.

"Duh, gue kekenyangan dan sakit perut," ngelus ngelus perut sambil pasang muka lebay.

Dia pasang muka nggak percaya, seakan-akan kalimat ini kayak hembusan tornado yang bisa mencabik-cabik akal sehatnya.

"Gue tau ini. Gue tau ini. Lo nggak usah PEN-CI-TRA-AN ya! Nggak usah pura-pura deh. Biar dikira makannya dikit kan. NGGAK U-SAH PEN-CI-TRA-AN. MA-LES..."

Tapi Veeerr... Veeerrr.... ini beneran... dengerin dulu penjelasan gueehh. VEEERRR.....

*dan sinetron nggak jelas ini pun end*

Sedikit penampakan gue dan Vera. Kita muat satu frame ya Ver #ups