Sebut aja dia Bunga. Padahal lakik, tapi nggak papah lah kan kadang dia suka agak mentel gayaknya.
Paling males punya temen kayak gini, diajak jalan rame-rame langsung iyak aja tapi selalu sendiri ke tempat meeting point dan selalu nggak bisa dihubungin kalo ada perubahan rencana. Tapi nanti tiba-tiba orangnya muncul.
Sending sms
Bro, kita jalan jam 11 aja lah, jangan jam 10
Bunga nggak bales, gue telponin nggak diangkat. MALES. Otak udah babak belur dan jam 9 mlm di malem minggu ini gue mau bobo sejaaam ajaaa. Ah bodo gue tinggal tidur aja.
Nggak tenang, dan gue pun kebangun.
"Lo dimana? Gue udah nyampe nih," sms dari Bunga.
Gue melongok ke luar jendela dari lantai 3.
"Oiii tunggu gue lah lima menit"
Great. Gue belom mandi dan packing apa apa buat 2 hari di P. Seribu. Gue cekikikan inget kata-kata lima menit. Hellooooww, friend, you have to know the art of to wait. Sapa suruh nggak bisa dihubungin.
"Lo gilak yak, gue nunggu lo setengah jam."
"Heh, cuma 20 menit ya."
"Gue digigitin nyamuk gara-gara nunggu lo."
"Sapa suruh lo nggak bisa dihubungin"
"Gue tuh menghargai waktu, gue tepat waktu," katanya sebelum gue muntahin.
"Bodo. Makanya handphone pantengin dong."
"Lo ada antimo nggak, gue digigitin nyamuk nih gatel bgt," sambil garuk-garuk.
"Nggak ada. Adanya fresh care nih."
"Lo gilak ya orang digigit nyamuk malah dikasih fresh care."
"Lo lebih gila, apa hubungannya antimo ama digigit nyamuk."
Karena gue ini sangat menghargai artinya kesehatan, sehat itu MAHAAALL. Demi menghindari penyakit darah tinggi, si Bunga gue pecat dari data pertemanan untuk selama-lamanya.
*END*