Kamis, 28 September 2017

Bicara Buku: Anne of Green Gables

Anne of Green Gables, novel klasik yang dikarang oleh Lucy Maud Motgomery dan diterbitkan sekitar 109 tahun yang lalu. Pertama aku lihat sampul bukunya, aku tahu buku ini seharusnya aku telah baca sedari lima belas tahun yang lalu. Mengapa? Karena aku sadar aku bukan gadis yang baiknya dari lahir. Aku sama keras kepalanya seperti Anne, dan kepalaku dipenuhi oleh imajinasi yang selalu membuatku terlihat seperti orang gila yang suka berbicara sendiri dan terlalu banyak mengkhayal. Anne Sherly, gadis yang sangat energis, penuh imajinasi gila, keras kepala, dan tak segan memuntahkan seluruh isi kepalanya tanpa mempedulikan terlebih dahulu apa reaksi lawan yang diajak bicaranya itu.



Berawal dari dua bersaudara, Matthew dan Marilla, yang berniat ingin mengadopsi anak laki-laki yang setidaknya dapat diandalkan untuk membantu mereka mengerjakan pekerjaan ladang. Namun, ketika Matthew berharap menjemput anak laki-laki yang mereka minta dari suatu panti asuhan, Matthew terkejut karena ia hanya dapat menemui gadis berambut merah wortel yang terlihat sangat antusias dan bahagia ingin melihat rumah barunya. Matthew, pria berumur 60 tahun yang pendiam dan berhati selembut awan ini memilih untuk membawa pulang gadis yang tanpa hentinya berbicara sepanjang perjalanan menuju rumah idaman barunya ini. Namun, Marilla menolak perubahan rencana ini, dan berniat untuk mengembalikan Anne kembali ke panti asuhan. Betapa hancurnya perasaan Anne bahwa sampai detik ini Ia merasa masih tidak diinginkan oleh siapapun dan harus kembali ke panti asuhan yang tidak ia sukai itu.




Namun Marilla, wanita yang cukup tegas dan disiplin ini luluh juga hatinya dan berniat untuk merawat Anne. Anne sangat bahagia dapat tinggal di lingkungan yang sangat ia idamkan itu, dan bertemu dengan sahabat yang ia anggap belahan jiwanya. Jangan berharap Anne tumbuh menjadi gadis yang selalu berkelakuan manis, penurut dan patuh akan semua perintah Marilla! Anne tetap mempertahankan sifat keras kepalanya itu, terkadang ia nakal dan suka melawan akan perintah Marilla, dan sering membuat Marilla kesal akan keluhannya yang selalu meragukan penampilannya. Marilla tidak menyukai orang yang selalu memikirkan tentang penampilan, karena penampilan hanya akan membuat seseorang menjadi sombong. Namun Anne sudah mendeklarasikan bahkan ia lebih menginginkan untuk menjadi lebih cantik dibanding pintar. Walau begitu, Anne tetaplah gadis luar biasa yang justru sangat pintar, ambisius dan mampu menunjukkan prestasinya di sekolah walau terkadang ia tak kalah seringya membuat reputasi buruk di kalangan tetangganya akibat perilakunya yang lugu dan suka menantang. Anne memiliki segudang impian yang tak jarang justru ekspektasinya ini sering menyakiti dirinya sendiri, dan ia akan sangat berlebihan mengekspresikannya. “My life is a perfect graveyard of buried hopes”, katanya. Anne membuatku tersenyum, terkadang mengerutkan dahi sambil geleng-geleng, dan geli sendiri akan keluguan dan kebaperannya itu.

Aku sangat menyukai novel ini, Lucy M. Motgomery sangat cerdas memainkan seluruh karakter yang hadir di buku ini, di mana mereka semua mempunyai peran masing-masing yang saling kait-mengait. Aku sangat menyukai bagaimana Lucy menghadirkan setiap karakter yang ada, mereka seperti sangat nyata, beragam, dan hadir dengan apa adanya. Lucy tidak mempertajam suatu karakter dengan satu sifat yang paling menonjol, namun Ia menghadirkan mereka dengan segala sisi sifat yang mereka miliki, tidak selamanya buruk dan tidak selamanya baik, namun sangat manusiawi secara alamiah dimiliki oleh masing-masing orang.

Walau novel ini ditulis dengan tokoh utama gadis kecil berambut wortel dengan segala keluguannya. Tapi menurutku novel ini cocok dibaca untuk segala umur dan tak lekang ditelan oleh zaman. Novel ini akan mengingatkan kita betapa lugunya kita di masa kecil, dan kita akan dibuat geli sendiri karena kita pernah selugu itu. Dulu sewaktu kita masih kecil, kita selalu berpikir bagaimana indahnya menjadi orang dewasa. Namun setelah aku membaca buku ini, aku mengingat betapa indahnya masa kecilku yang tak dapat diulang, di mana aku bisa duduk di batang pohon dan mengkhayal tentang tempat-tempat yang indah. I give 4.5 from 5 stars for this book.

Tidak ada komentar: