Anne
of Green Gables, novel klasik
yang dikarang oleh Lucy Maud Motgomery dan diterbitkan sekitar 109 tahun yang
lalu. Pertama aku lihat sampul bukunya, aku tahu buku ini seharusnya aku telah
baca sedari lima belas tahun yang lalu. Mengapa? Karena aku sadar aku bukan
gadis yang baiknya dari lahir. Aku sama keras kepalanya seperti Anne, dan
kepalaku dipenuhi oleh imajinasi yang selalu membuatku terlihat seperti orang
gila yang suka berbicara sendiri dan terlalu banyak mengkhayal. Anne Sherly,
gadis yang sangat energis, penuh imajinasi gila, keras kepala, dan tak segan
memuntahkan seluruh isi kepalanya tanpa mempedulikan terlebih dahulu apa reaksi
lawan yang diajak bicaranya itu.
Berawal
dari dua bersaudara, Matthew dan Marilla, yang berniat ingin mengadopsi anak
laki-laki yang setidaknya dapat diandalkan untuk membantu mereka mengerjakan
pekerjaan ladang. Namun, ketika Matthew berharap menjemput anak laki-laki yang
mereka minta dari suatu panti asuhan, Matthew terkejut karena ia hanya dapat menemui
gadis berambut merah wortel yang terlihat sangat antusias dan bahagia ingin
melihat rumah barunya. Matthew, pria berumur 60 tahun yang pendiam dan berhati selembut awan ini memilih untuk membawa pulang gadis yang tanpa hentinya
berbicara sepanjang perjalanan menuju rumah idaman barunya ini. Namun, Marilla
menolak perubahan rencana ini, dan berniat untuk mengembalikan Anne kembali ke
panti asuhan. Betapa hancurnya perasaan Anne bahwa sampai detik ini Ia merasa
masih tidak diinginkan oleh siapapun dan harus kembali ke panti asuhan yang
tidak ia sukai itu.
Namun
Marilla, wanita yang cukup tegas dan disiplin ini luluh juga hatinya dan
berniat untuk merawat Anne. Anne sangat bahagia dapat tinggal di lingkungan
yang sangat ia idamkan itu, dan bertemu dengan sahabat yang ia anggap belahan
jiwanya. Jangan berharap Anne tumbuh menjadi gadis yang selalu berkelakuan
manis, penurut dan patuh akan semua perintah Marilla! Anne tetap mempertahankan
sifat keras kepalanya itu, terkadang ia nakal dan suka melawan akan perintah
Marilla, dan sering membuat Marilla kesal akan keluhannya yang selalu meragukan
penampilannya. Marilla tidak menyukai orang yang selalu memikirkan tentang
penampilan, karena penampilan hanya akan membuat seseorang menjadi sombong.
Namun Anne sudah mendeklarasikan bahkan ia lebih menginginkan untuk menjadi
lebih cantik dibanding pintar. Walau begitu, Anne tetaplah gadis luar biasa
yang justru sangat pintar, ambisius dan mampu menunjukkan prestasinya di
sekolah walau terkadang ia tak kalah seringya membuat reputasi buruk di
kalangan tetangganya akibat perilakunya yang lugu dan suka menantang. Anne
memiliki segudang impian yang tak jarang justru ekspektasinya ini sering
menyakiti dirinya sendiri, dan ia akan sangat berlebihan mengekspresikannya.
“My life is a perfect graveyard of buried hopes”, katanya. Anne membuatku
tersenyum, terkadang mengerutkan dahi sambil geleng-geleng, dan geli sendiri akan keluguan dan
kebaperannya itu.
Aku
sangat menyukai novel ini, Lucy M. Motgomery sangat cerdas memainkan seluruh
karakter yang hadir di buku ini, di mana mereka semua mempunyai peran
masing-masing yang saling kait-mengait. Aku sangat menyukai bagaimana Lucy
menghadirkan setiap karakter yang ada, mereka seperti sangat nyata, beragam,
dan hadir dengan apa adanya. Lucy tidak mempertajam suatu karakter dengan satu
sifat yang paling menonjol, namun Ia menghadirkan mereka dengan segala sisi
sifat yang mereka miliki, tidak selamanya buruk dan tidak selamanya baik, namun
sangat manusiawi secara alamiah dimiliki oleh masing-masing orang.
Walau
novel ini ditulis dengan tokoh utama gadis kecil berambut wortel dengan segala
keluguannya. Tapi menurutku novel ini cocok dibaca untuk segala umur dan tak lekang ditelan oleh zaman. Novel ini
akan mengingatkan kita betapa lugunya kita di masa kecil, dan kita akan dibuat
geli sendiri karena kita pernah selugu itu. Dulu sewaktu kita masih kecil, kita
selalu berpikir bagaimana indahnya menjadi orang dewasa. Namun setelah aku
membaca buku ini, aku mengingat betapa indahnya masa kecilku yang tak dapat diulang,
di mana aku bisa duduk di batang pohon dan mengkhayal tentang tempat-tempat yang
indah. I give 4.5 from 5 stars for this book.